"Pengabdian
Kepada Masyarakat adalah suatu kegiatan rutin setiap tahun yang
diselenggarakan oleh Badan Eksektutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Serang Raya. Tahun ini bertempat di Desa Lontar, dan akan
dilakukan oleh generasi KBM FE ditahun selanjutnya." Ujar Rizky Badrussalam, gubernur Fakultas Ekonomi, dalam sambutan closing ceremony.
Dari jangka waktu tersebut, hal yang paling mengharukan adalah saat masa Pengabdian selesai dan harus berpisah dengan masyarakat di tempat PKM yang telah dua minggu seperti keluarga sendiri.
Seperti
halnya dengan kita. Kelurga Besar Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNSERA
dimana hari-hari terkahir masa PKM nya rupanya mendapat surat dari
adik-adik di tempatnya PKM yang berisi
curahan hati adik-adik tersebut, dengan tulisan yang masih semrawut
dengan polosnya menggunakan kosa kata yang bikin senyum-senyum sendiri
sekaligus sedih membacanya. Saya beserta kawan-kawan peserta Pengabdian
Kepada Masyarakat KBM FE khususnya Bidang Pendidikan mendapatkan sehelai
surat dari adik-adik murid Madrasah Al-Mu'min
Dan masih banyak lagi surat-surat yang saya dapat dari adik-adik pesisir desa namun tidak bisa saya paparkan disini.
Banyak anak-anak kecjl yang hebat dengan cita-cita yang luar biasa disekitar lingkungan tempat kami mengabdi, yaitu desa Lontar. Cita-cita yang di pilih anak-anak tersebut mungkin kebanyakan di pengaruhi oleh televisi. Tapi kami menemukan beberapa anak dengan cita-cita yang berbeda. Mereka memilih profesi yang dekat dengan mereka dan secara nyata berada di sekeliling mereka
Keramahan dari warga sekitar khusunya anak-anak membuat saya dan kawan-kawan Pengabdian Kepada Masyarakat KBM FE yang lain merasa nyaman. Mereka membuat kami seakan-akan bagian dari mereka. Kedekatan kami pun dengan anak-anak disekitar lingkungan membuat kami dan mereka cukup merasakan kesedihan ketika masa "Pengabdian" telah usai.
Tidak ada harapan lain selain kegembiraan sebagai satu-satunya cara untuk kami berpisah dengan Desa Lontar. Semoga karya, kontribusi dan cinta kami disini dapat selalu dikenang sebagai memori baik oleh warga sebagaimana kami akan selalu mengingat Desa Lontar sebagai rumah inspirasi kami.
Dari: Ibnu, kelas 6 SD
"Kepada kakak-kakak mahasiswa, yang saya sayangi kak Anwar.
Saya ucapkan banyak terima kasih atas semua kakak ajarkan kepada saya."
Dari : Firman, kelas 5 SD
"Assalamualaikum kak Anwar,
Jangan tinggalkan kita semua. Aku masih sayang sama kak Anwar. Jangam lupain kita semua,
Kak Anwar sebagai kakak aku sendiri.
Itu doang suratnya,
Assalamualaikum waroh matuwloh hi wabarokatuh."
Dari : Rohim, kelas 5 SD
"Kak Anwar jangan pulang kalau pulang aku akan menangis jangan pergi kak Anwar.
Terima kasih kak Anwar sangat membantu aku belajar, aku samgat sedih
kalau ditinggal kak Anwar aku menangis terus-terusan, aku akan
merindukan kak Anwar, aku sangat sedih sekali.
Terima kasih kak anwar, selamat tinggal."
Dari : Surat Kedua Rohim, kelas 5 SD
"Assalamualaikum,
Kak anwar terima kasih kepada kak anwar telah mengajar saya, selamat
tinggal hati-hati dijalan ka anwar. Aku ingin kak anwar mengajar lagi
disini. Aku ingin kak anwar mengajar lagi sampai aku bisa jadi polisi.
Kak Anwar,
Kak Putra,
Kak Nik,
Kak Wakia,
Kak Delfi,
Kak Vivi,
Kak Erna ompol,
Kak Nurul,
Terimakasih semuah.."
Dan masih banyak lagi surat-surat yang saya dapat dari adik-adik pesisir desa namun tidak bisa saya paparkan disini.
Banyak anak-anak kecjl yang hebat dengan cita-cita yang luar biasa disekitar lingkungan tempat kami mengabdi, yaitu desa Lontar. Cita-cita yang di pilih anak-anak tersebut mungkin kebanyakan di pengaruhi oleh televisi. Tapi kami menemukan beberapa anak dengan cita-cita yang berbeda. Mereka memilih profesi yang dekat dengan mereka dan secara nyata berada di sekeliling mereka
Dennis anak kelas 5 SD berkulit sawo ini bercerita ingin menjadi petani.
Alasannya agar dia dapat menyediakan beras bagi semua orang
Ibnu Sulton, kelas 6 SD yang bercita-cita ingin menjadi ustadz. Dan
benar memang dia keukeuh dalam cita-citanya, sering saya melihat dia
menjalankan solat subuh di mushola deket rumahnya.
Rohim namanya, kelas 5 SD dengan bentuk tubuh yang besar dan kekar berbeda jauh dengan teman sebayanya.
"Rohim pengen jadi polisi, biar bisa nembak maling." Jawabnya dengan mimik muka yg polos.
Refi, kelas 5 SD. Bocah ini ngefans sama kakak peserta PKM KBM FE yaitu
Teh Eriska. Dia berkeinginan untuk menjadi pesepak bola dan menyukai
pemain bola terkenal, Cristiano Ronaldo. Saya tak jarang tiap sore ikut
bermain bola bersama Refi dkk diperlantaran posko meskipun dengan
menggunakan bola plastik.
Keramahan dari warga sekitar khusunya anak-anak membuat saya dan kawan-kawan Pengabdian Kepada Masyarakat KBM FE yang lain merasa nyaman. Mereka membuat kami seakan-akan bagian dari mereka. Kedekatan kami pun dengan anak-anak disekitar lingkungan membuat kami dan mereka cukup merasakan kesedihan ketika masa "Pengabdian" telah usai.
Tidak ada harapan lain selain kegembiraan sebagai satu-satunya cara untuk kami berpisah dengan Desa Lontar. Semoga karya, kontribusi dan cinta kami disini dapat selalu dikenang sebagai memori baik oleh warga sebagaimana kami akan selalu mengingat Desa Lontar sebagai rumah inspirasi kami.
Literasi By : Khairul Anwar (31216223)
No comments:
Post a Comment