Sejumlah
mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Fakultas Ekonomi
dan Bisnis (FEB), Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (Himatika) dan
Himpunan Mahasiswa Vokasi (Himvasi) Universitas Serang Raya (Unsera) menggelar
Aksi Solidaritas "Menjaga Komitmen Perjuangan dan Memperingati 40
Hari Korban Aksi Demo Mahasiswa" dengan bentuk menyalakan lilin
duka cita di Lapangan futsal Unsera, yang dihelat dari pukul 4 sore hingga
malam, Selasa (4/11).
Agenda ini merupakan bentuk
solidaritas terhadap Randi dan Yusuf Kardawi mahasiswa Universitas Halu Oleo
Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tewas tertembak saat melakukan aksi
unjuk rasa di Gedung DPRD Provinsi Sultra, dan gugurnya para demonstran mahasiswa
dan pelajar yang telah berjuang menolak sederet RUU bermasalah. Dalam aksi ini,
mahasiswa juga menyentil bahwa demokrasi di Indonesia telah mati
“Hari ini kita melakukan
kegiatan aksi solidaritas, refleksi menyalakan lilin duka cita untuk mengenang
kematian Randi dan korban demonstran lainnya yang telah membela rakyat,” kata korlap aksi Khairul Anwar,
saat beroperasi.
Aksi damai dan solidaritas
yang diselenggarakan itu nampak begitu penuh makna. Selain diisi orasi yang
disampaikan oleh sejumlah orator secara bergantian, aksi solidaritas ini juga
diisi dengan nyanyian Gugur Bunga, Ibu Pertiwi dan pembacaan puisi untuk para
korban.
Sementera wakil ketua BEM
FEB, Wakiatunnisa, berharap bahwa kedepan hal serupa tidak lagi terjadi kepada
mahasiswa yang menyampaikan pendapat didepan umum sebagai mana amanat
Undang-Undang yang berlaku.
Selanjutnya usai
berorasi para mahasiswa duduk melingkar, kemudian mereka mengirimkan D’oa untuk
Randi dan para korban lainnya dan ditutup dengan pembacaan Sumpah Mahasiswa
Indonesia
No comments:
Post a Comment