Friday, September 20, 2019

Beri Penghormatan Terakhir BJ Habibie, Mahasiswa FEB Unsera Terbangkan Pesawat Kertas


Serang - Duka masih saja dirasakan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Serang Raya (Unsera) atas meninggalnya almarhum mantan Presiden RI ke-3 BJ Habibie.

Sebagai tanda duka, ratusan mahasiswa FEB Unsera ini menerbangkan pesawat kertas secara bersama-sama di lapangan futsal, Kampus Unsera, Jumat (20/9).

Sedikitnya ada 100 pesawat yang dibuat langsung mahasiswa baru FEB 2019 dengan menggunakan teknik sederhana. Para mahasiswa/i yang merupakan calon Mahasiswa Baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis di hari kedua dalam acara Program Pengenalan Studi Tata Tertib dan Kegiatan Kampus (P2Strategik) 2019.

Pesawat-pesawat terbuat dari kertas itu dikonsep oleh panitia pelaksana P2Staretgik FEB dan diterbangkan oleh mahasiswa baru sebagai tanda penghormatan kepada salah satu putra terbaik bangsa, negarawan dan ilmuwan handal.

"Kami dari KBM FEB mengangkat tema menerbangkan pesawat sebagai tanda penghormatan yang setulus-tulusnya pada eyang BJ Habibie atas segala dedikasinya dan perjuangan dalam mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia. Semoga dengan adanya mozaik ini kawan-kawan semua termotivasi agar lebih berfikir maju kedepannya," ujar Khairul Umam, selaku koordinator Fakultas P2Startegik.

Umam menambahkan acara ini juga digelar sebagai cara untuk menghormati jasa Habibie yang sangat luar biasa sebagai seorang pemikir sekaligus ilmuwan unggul dari Indonesia

Aksi ini sebagai penghormatan yang setulus-tulusnya kepada 'eyang BJ Habibie' atas segala dedikasinya dan perjuangan juga semangat dalam mengangkat harkat dan martabat negeri ini. (Red/Anwar)


Friday, September 13, 2019

Mahasiswa FEB UNSERA Peringati September Hitam



Serang - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Serang Raya (Unsera) memasang spanduk yang bertuliskan "September Hitam" di taman sudut Kampus Unsera, Kamis (12/9).

Refleksi September Hitam adalah sebuah sikap dan upaya memertahankan ingatan terhadap beragam kasus kekerasan yang terjadi pada September yang mengakibatkan banyak rakyat menjadi korban, diantaranya melalui peristiwa Tragedi Pembantaian 65 ,Tanjung Priok, Semanggi dan peristiwa meninggalnya Munir Said Thalib.

"Aksi pemasangan spanduk September Hitam ini sebagai bentuk pengingat tentang peristiwa-peristiwa pelanggaran HAM" kata Khairul Anwar, salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi yang menggagas aksi tersebut.

Anwar menilai esensi peringatan September Hitam adalah merawat ingatan tentang kejadian masa lalu itu. "Semoga tidak terulang," ucapnya. "Tentu di ruangan ini tidak ada yang mau diperlakukan secara kejam, tapi inilah yang terjadi pada waktu itu." Tambahnya.

Sejauh ini secara sadisnya negara belum mampu menyelesaikan satu kasus pun yang terjadi pada September kelam di masa Orde Baru Hingga Reformasi saat ini.

Artinya, kemauan negara untuk melawan impunitas, masih terbilang hanya omong kosong belaka. Bahkan berulang kali pergantian Presiden, umbaran janji begitu suci telah disampaikan tetapi nihil pembuktian. (Red/Mbay)


Monday, September 2, 2019

KBM FEB Kembali Dampingi Kampung Terpencil di Mancak



Sebanyak 58 orang mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Fakultas Ekonomi  dan Bisnis (FEB), Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (Himatika) dan Himpunan Mahasiswa Vokasi (Himvasi) Universitas Serang Raya melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Kampung Bulakan, Desa Cikedung, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang.

Kedatangan puluhan mahasiswa tersebut membawa misi untuk melakukan pendampingan desa dengan mewujudkan kemandirian desa berbasis Ekowisata dan pemberdayaan produk yang berkearifan lokal. Kedatangan mereka diterima langsung Sekretaris Desa Cikedung. Sesuai jadwal, kegiatan ini berlangsung selama 14 hari, pada tanggal 19 Agustus s/d 2 September 2019.

`     Ketua Pelaksana, Farhan, menjelaskan, program yang dicanangkan dalam mewujudkan misi kegiatan Pengabdian meliputi pemberdayaan masyarakat dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan Bidang Ekonomi, Sosial Bidaya, Pendidikan, dan Pengembangan Wisata.

“Harapannya dapat terwujud masyarakat Kampung Bulakan yang mandiri dan berdaya melalui setiap potensi lokal yang ada baik potensi alam, manusia, maupun budaya,” tutur Farhan.

Dijelaskan Farhan,  secara garis besar berbagai program yang dilakukan untuk menunjang potensi ekonomi dan ekowisata kampung Bulakan. Mulai dari penyadaran masyarakat akan potensi ekowisata budaya dan alam, peningkatan kualitas sumberdaya manusia sebagai motor penggerak kegiatan ekowisata, perbaikan secara fisik berbagai fasilitas penunjang wisata, pembuatan produk-produk unggulan khas desa setempat, hingga promosi wisata.

“Melalui ekonomi dan ekowisata diharapkan pendapatan masyarakat akan meningkat sehingga kesejahteraan akan terangkat pula,” imbuhnya

Sementara Ketua BEM FEB, Eka Iswanda mengatakan, kegiatan pengabdian tersebut mendapat sambutan dan atensi bagus dari masyarakat sekitar. Hal tersebut dibuktikan dengan tingginya tingkat partisipasi masyarakat terhadap berbagai rangkaian yang diselenggarakan oleh panitia.

Menurut Eka, program Pengabdian itu sendiri berangkat dari keprihatinan dan keinginan turut membantu memajukan desa yang tertinggal, terutama dalam bidang Ekonomi. Oleh karena itu, BEM FEB memilih Kampung Bulakan sebagai tempat mengabdi sejak 2018 hingga sekarang.

"Sebelum menunjuk Kampung Bulakan sebagai tempat mengabdi, panitia Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) terlebih dulu melakukan penelitian. Seperti ; Penelitian terhadap data demografik, ekonomi, juga sosial budaya. Apalagi ini merupkan tahun kedua BEM FEB mengabdi di kampung ini, tinggal bagaimana kita melanjutkan dan memberikan inovasi terbaru untuk kampung ini," kata Eka merinci.

Ditanya tentang output dari kegiatan tersebut, Eka mengatakan, program yang sudah dilakukan sejak satu tahun tahun tersebut memberikan dampak cukup besar bagi warga sekitar. Warga menampakkan kemandirian di bidang ekonomi dan merevitalisasi Bukit Cariyang yang ada di kampung tersebut. (Red/anwar)