
mahasiswa FEB saat antri validasi
Ujian Tengah Semester yang tinggal menghitung hari digencarkan dengan sistem validasi online di kampus Unsera. Sebelumnya, Universitas Serang Raya yang
dilansir melalui akun instagram Humas @unserajawara, mengambil kebijakan yaitu dengan menggunakan validasi online akibat kuliah
diganti dengan sistem daring (online) dampak virus Covid-19. Sehingga, pihaknya
segera membuat kebijakan agar mahasiswa tetap bisa menyelesaikan sisa
pembayarannya tanpa harus datang validasi ke kampus.
Mekanisme validasi online yaitu mahasiswa
hanya mengirimkan nama lengkap, NIM dan program studi kemudian dikirim melalui
nomor yang tertera disetiap Fakultas via WhatsApp.
Sekadar diketahui, mahasiswa Unsera tidak
diperkenankan mengikuti ujian jika namanya tidak tertera di portal tersebut.
Sehingga mahasiswa wajib menyelesaikan administrasi sisa pembayaran agar dapat
mengikuti ujian.
Akan tetapi, penerapan sistem validasi
online tersebut menuai banyak kekecewaan dikalangan mahasiswa karena dianggap
belum maksimal. Banyak keluhan mahasiswa terutama di Fakuktas Ekonomi dan Bisnis. Sudah 5 hari kampus menerapkan validasi online, namun respon validasi
dari pihak FEB lamban dalam menanagani kebutuhan mahasiswa. Pada hari
Sabtu (2/5), tidak sedikit mahasiswa berbondong-bondong datang ke kampus hanya
untuk validasi karwna buntut kekecewaan teehadap pihak validasi yang lamban.
Seperti halnya Ryan, mahasiswa Manajemen
ini menyayangkan dengan sikap dari pihak validasi fakultas yang tidak responsif
saat dihubungi secara virtual.
"Hari ini dikampus kaya antrian
sembako. Aneh, padahal validasi online bisa tapi tidak direspon."
ungkapnya kecewa melalui grup.
Keluhan lainnya datang dari Fatisah,
mahasiswa manajemen semester 8 tersebut mengungkapkan bahwa dirinya kecewa
karena tidak ada respon saat menghubungi untuk validasi online.
"Saya sudah dua hari menghubungi
pihak validasi, tapi sampai sekarang belum dibales." pungkasnya.
Menyikapi rekan-rekan mahasiswa FEB yang kecewa akibat validasi online yang tidak responsif, ketua BEM FEB Unsera, Eka Iswanda mengungkapkan dirinya bahwa unsera tidak berfikir panjang ketika akan menerapkan suatu kebijakan alhasil kebijakan validasi online membuat mahasiswa membludak untuk validasi secara langsung.
Menyikapi rekan-rekan mahasiswa FEB yang kecewa akibat validasi online yang tidak responsif, ketua BEM FEB Unsera, Eka Iswanda mengungkapkan dirinya bahwa unsera tidak berfikir panjang ketika akan menerapkan suatu kebijakan alhasil kebijakan validasi online membuat mahasiswa membludak untuk validasi secara langsung.
"Memang mahasiswa FEB paling banyak di Unsera, tapi kampus seharusnya sigap dalam kebijakan validasi online yang diterapkan. Pihak kampus hanya gigit jari
melihat keadaan tersebut." tegasnya. (Red/Anwar)
No comments:
Post a Comment