gambar: hulondalo.id
**
“Mahasiswa,
kau ingin jadi apa? Pengacara, untuk mempertahankan hokum kaum kaya, yang
secara inheren tidak adil? Dokter, untuk menjaga kesehatan kaum kaya, dan
menganjurkan makanan yang sehat, udara yang baik, dan waktu istirahat kepada
mereka yang memangsa kaum miskin? Arsitek, untuk membangun rumah nyaman untuk
tuan tanah? Lihatlah disekelilingmudan periksa hati nuranimu. Apa kau tak
mengerti bahwa tugasmu adalah sangat berbeda; untuk bersekutu dengan kaum
tertindas, dan bekerja untuk menghancurkan system yang kejam ini? (Victor
Serge, Bolshevik)
Pembahasan
tentang dunia pendidikan, selalu menjadi sesuatu hal yang menarik untuk
dibicarakan. Mulai dari perbaikan system pendidikan, gonta ganti kurikulum
sampai biaya pendidikan yang selalu dikomersialisasi dan semakin susah
dijangkau oleh semua orang.
Tulisan
ini agaknya, hanya berisi curhatan dan refleksi semata, berharap semua orang yang
membaca juga merasakannya dan sedikit sadar bahwa pendidikan perguruan tinggi
sedang tidak baik-baik saja, terutama di kampusku.
Kampus
swasta yang berada di Kota Serang ini memang sudah beberapa kali mengeluarkan
kebijakan yang dinilai menjurus kepada batas kewajaran. Beberapa hari yang
lalu, tanggal 26 Agustus 2020 dilansir
melalui akun resmi instagram @unserajawara pihak kampus mengeluarkan
kebijakan wisuda Drive Thru dengan nominal biaya yang tidak wajar. Pasalnya
biaya wisuda Drive Thru sangat tidak relevan dengan situasi sekarang yang
begitu melambung tinggi bak elang melayang-layang mengudara, padahal segmentasi
kelas social-ekonomi para orangtua/murid mahasiswa sedang terjepit dampak
pandemi Covid-19.
Seharusnya wisuda angkatan 12 gelombang II dilaksanakan bulan April tetapi diundur karena Covid-19 hingga akhirnya menghasilkan keputusan wisuda Drive Thru. Pada audiensi jajaran rektorat dengan perwakilan mahasiswa, dilansir melalui press realese MPM Unsera (28 Agiustus) menghasilkan bahwa:
- Calon wisudawan 12.2 sebanyak 499 mahasiswa/i
- Keputusan Wisuda Drive Thru ini telah dipertimbangkan oleh hasil keputusan jajaran civitas akademika kampus dengan berdasarkan intruksi Kemendikbud, kondisi pandemi serta pertimbangan ijazah agar segera sampai ke tangan mahasiswa.
- Rektor menolak untuk transparan terkait anggaran wisuda Drive Thru
Mahalnya biaya wisuda Drive thru serta tidak transparansi anggaran terasa ironis. Memungut biaya yang melambung tinggi bak mesin pencetak uang yang menguras uang rakyat, wajar jika pepatah “Masuk Unsera mahal, keluar Unsera-pun juga mahal.” disematkan pada kampus Aquarium ini.
Wisuda Drive Thru dengan biaya sebesar Rp. 1.500.000,- dinilai sangat tidak manusiawi. Kebijakan ini mengundang kegelisahan yang mendalam bagi para mahasiswa Unsera, baik yang masih aktif maupun yang akan mengikuti wisuda angkatan 12 gelombang II tahun 2020 ini. Mengingat nominal yang dibebankan kepada para calon wisudawan sangat besar namun tidak berbanding lurus dengan apa yang akan mereka terima. Tentu dikalangan mahasiswa Unsera sudah paham jika biaya sebesar itu tidak setimpal dengan apa yang mereka dapatkan saat pelaksanaan wisuda tersebut. Hal ini menjadi pemicu ramaikan kolom komentar akun @unserajawara.
Tidak
sedikit mahasiswa terutama calon wisudawan berkomentar di postingan informasi
wisuda tersebut, seperti halnya komentar atas nama akun @ikamustikaam “1,5 juta keliling Unsera doing, mending
keliling Taman Safari, liburaaaann..” Kalimat tersebut pada dasarnya bentuk
ungkapan rasa kecewa dan protes kebijakan kampus yang mematok biaya wisuda yang
tidak rasional, karena wisuda dijalankan secara Drive Thru. Kampus tak perlu
mempersiapkan banyak hal, semestinya biaya sebesar itu perlu dipertimbangkan
kembali.
Momentum wisuda merupakan ritual yang paling sakral yang
dilakukan mahasiswa yang telah tuntas menempuh studi di Perguruan Tinggi. Ironi
memang, selain momen yang kurang meriah karena prosesi wisuda tidak seperti
biasanya, ditambah kegiatan yang hanya beberapa menit ini harus dibayar dengan
biaya yang mahal, justru tidak ada transparansi dana dari birokrat. Jika
akumulasikan, calon wisuda UNSERA September 2020 = 499 mahasiswa x Rp. Rp.
1.500.000 = Rp. 748.500.000,- dana terkumpul untuk wisuda Drive Thru 12.2 (tidak
menyewa gedung, tidak ada acara hiburan, dan waktu yang singkat)
Kegelisahan
inilah yang menjadi tanda Tanya besar bagi mahasiswa UNSERA, khususnya calon
wisuda. Biaya sebesar itu untuk apa? PERLU ADANYA TRANSPARANSI!!
Pihak birokrat harus lebih bijaksana dalam mematok biaya
wisuda. Meskipun kegiatan ini untuk mahasiswa, tetapi jangan terlalu
memberatkan calon wisudawan apalagi disaat kondisi pandemi ini. Sejatinya
wisuda hanya bersifat ceremonial saja, jika biaya wisuda dapat diminimalisir,
maka akan bermanfaat untuk kebutuhan wisudawan pasca kelulusan.
No comments:
Post a Comment