
literasi By : Khairul Anwar (31216223)
Mengabdi kepada masyarakat berarti kita ikut masuk dalam dunia mereka,
berbaur dengan mereka dan merasakan apa yang mereka rasakan. Kita akan
melihat sesuatu dalam cara pandang rakyat, belajar untuk memahami cara
memaknai banyak hal dengan segala keterbatasan.
"Kami sangat berterima kasih kepada adek-adek mahasiswa fakultas
ekonomi Universitas Serang Raya. Karena jauh-jauh dari kota ke pelosok
desa hanya untuk mengabdi kepada masyarakat."
Pak Pendi, dalam sambutan opening
ceremony Pengabdian KBM FE,
25 Juli 2017.
Tentu saja saya bukanlah orang yang bisa merangkai kata demi kata
menjadi sebuah dentuman semangat, bukan pula pujangga yang bisa dengan
mudah melantunkan bait bait kata yang meresap maknanya. Ya memang
begitu, tapi setidaknya tanpa pun itu, saya bisa merasakan bercakap dan
berkumpul dalam satu atap bersama 34 kawan seperjuangan, yang tergabung
dengan Keluarga Besar Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Serang
Raya.
Oke beranjak pada Desa Lontar, desa yang kami abdi. Daerah ini terletak
di Kecamatan Tirtayasa, Kabupaten Serang. Desa ini nampak eksotis jika
kita lihat sekilas karena memang letaknya di pesisir pantai.
Potensi desa ini sangat besar dengan kondisi geografis ditengah danau seharusnya bisa menjadi tempat wisata.
Desa Lontar merupakan sebuah desa yang terdapat disebuah pesisir pulau
kecil. Dari segi perumahannya dan masyarakatnya. Berdasarkan pengamatan
di desa sekitar, terlihat bahwa masyarakat Lontar adalah masyarakat yang
sangat sederhana. Hal tersebut terlihat dari segi perumahan mereka dan
pakaian mereka. Lontar memang sangat jauh dari peradaban kota, karena
letaknya yang terpencil di ujung utara kota serang membuat Lontar kurang
mengenal teknologi.
Selain itu, akses informasi ke desa Lontar sangat susah. Warga yang
memiliki TV pun jumlahnya sedikit. Sehingga, mereka sangat sulit
memenuhi kebutuhan mereka akan informasi dan berita terbaru.
Banyak permasalahan di desa ini;
1.
Kesehatan
Hal menjadi fokus kami di kampung ini adalah
'penanganan kebersihan'.
Dimana saat kami berkunjung ada suatu fenomena janggal, yaitu sampah
yang berseraka, tetapi saat bertanya pada warga sekitar, mereka merasa
sampah bukanlah suatu masalah. Dari hal tersebut saya pribadi menarik
suatu interpretasi bahwa suatu hal yang kita anggap salah akan menjadi
suatu hal yang biasa saat kita berinteraksi dengannya.
"Kami belum bisa mengatasi permasalahan sampah di desa ini, dimana
masih banyak masyarakat yang buang sampah dilaut yg tidak seharusnya
ditempatkan, efeknya laut yang tadinya luas menjadi sempit." Pak pendi (Kaur Perhubungan Ds.Lontar) dalam sambutan di kegiatan Sosialisasi kesehatan yg diadakan Bidang Kesehatan.
Balai Desa, 30 Juli 2017
Imbasnya, anak-anak di Lontar terlihat tidak sehat dan bersih. Rata-rata
kulit mereka hitam dan mereka tidak terbiasa untuk membersihkannya. Hal
ini sedikit menggambarkan bahwa tingkat kesehatan dan kepedulian
masyarakat Lontar terhadap kesehatan mereka masih rendah.
Dengan adanya permasalahan sampah yang berserakan, tim Bidang Kesehatan menjalankan program kerja;
- Pembuatan bak sampah
- Sosialisasi Kesehatan
Disini mindsit mayoritas masyarakat terbentuk, dari mulai hal yang sederhana bisa menyebabkan suatu pembiasaan kesalahan besar.
Bidang Kesehatan Crew:
- Adha Dai (Koordinator)
- Citra
- Nopi Nurdiana
- Delfi
- Febi Kholidah
- Faruq
- Muhammad Yuda
- Rahma
2.
Pendidikan
Dari bidang Pendidikan, gerakan mengajar ini begitu sederhana, yakni
meyakini bahwa setiap anak Indonesia adalah potensi bangsa dan berhak
mendapatkan akses pendidikan. Bagi mahasiswa, luasnya Indonesia adalah
tantangan dan laut yang mengelilinginya bukanlah pemisah antar pulau,
melainkan penghubung. Jarak bukanlah hambatan, perbedaan pola hidup
bukanlah kesulitan, namun memberi inspirasi adalah harapan. Tim
pendidikan diberi kesempatan untuk berbagi ilmu di Madrasah Al-Mu'min.
Usaha kami untuk terus mengimplementasikan ilmu di pelosok negeri untuk
melihat senyuman anak Indonesia yang terus belajar meski dalam
keterbatasan.
Pengajaran rutin senin s/d jumat di Madrasah
Pengajaran mengaji dan sharing ilmu keagamaan rutin setiap malam
Itulah kisah Bidang Pendidikan Crew, dimana kami harus mendedikasikan
ilmu yang kami punya untuk warga desa terpencil. pendidik dalam
asa (pendesa) yg berjuang memperbaiki pendidikan juga dengan asa. Cerita
mereka menularkan semangat, semangat mereka adalah pengabdian. Inilah
mahasiswa, sebuah optimisme bagi kegemilangan Indonesia.
Program Kerja Bidang Pendidikan
- Pengajaran di Madrasah
- Mengajar mengaji
- Pembuatan kreasi celengan dari botol aqua
- Lomba Cerdas Cermat
Bidang Pendidikan Crew:
- Agi Dwi Putra (Koordinator)
- Khairul Anwar
- Wakiatunnisa
- Khoiriyyatun Ni'mah
- Eka Iswanda
- Nurul Hidayah
- Vivi Anggraini
- Yulianingsih
3. Ekonomi
Perlu
diketahui, Lontar merupakan potensi penghasil rumput laut terbesar
ketiga di Indonesia. Tapi masyarakatnya masih jauh dari kata 'sejahtera'.
"Berkat
hasil pemikiran dan tindakan dari kawan-kawan KBM FE UNSERA khusunya
bidang ekonomi pengabian KBM FE, yang mencoba menginovasikan hasil
potensi Sumber Daya Alam di desa Lontar ini. Akhirnya dengan proses
panjang, Rujak CIRULA (Cireng Rumput Laut) dihadirkan di desa ini." -ujar Nofi Astriani, dalam memaparkan proker yg ia jalankan di launching Rujak Cirula, 4 Agustus 2017.
Tujuan membuat produk dari rumput laut ini untuk meningkatkan
rasa percaya diri pada masyarakat tentang manfaat rumput laut untuk
dikelola sehingga dapat meningkatkan pendapatan keluarga. Proker ini
melibatkan ibu-ibu warga desa sekitar.
Program kerja Bidang Ekonomi:
- Pembuatan produk Cireng dari Rumput Laut
- Pemasaran produk
Bidang Ekonomi Crew:
- Nofi Astriani (Koordinator)
- Tanti Rusandi
- Suci Intan
- Riska Khaerunnisa
- Marsiska Puji R
4. Sosial dan Budaya
Sebagai bidang yang berwenang dalam lingkup sosial dan budaya.
Sebenarnya bidang ini sepaket dengan Bidang Kesehatan. Program
kebersihan sangat penting untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat
khususnya Lontar yang notabane Karang Tarunanya tidak begitu aktif
mengenai kebersihan dan makna gotong royong.
Banyak lahan kosong yang dapat dimanfaatkan untuk pembuangan sampah
sekaligus menyadarkan masyarakat akan pentingnya lingkungan yang bersih.
Kang Syahrul, selaku koordinator bidang tidak ada kata 'lelah' begitu
pun dengan anggotanya untuk terus bersosialisasi dan ikut andil dalam
membantu lingkungan di desa Lontar.
Program kerja Bidang Sosial & Budaya:
- Sosialisasi
- Gotong Royong
- Sanguan
Bidang Sosial & Budaya Crew:
- Syahrul (koordinator)
- Agit
- Muzdalifa
- Ernawati Sari
- Yuli Buyur
- Ziana
- Aldi Haris Firdaus
- Sri Rahayu
Itulah aktivitas program kerja Bidang Kesehatan, Bidang Pendidikan, Bidang Ekonomi, dan Bidang Sosial & Budaya.
14 hari sudah kawan-kawan menjalankan program kerja Pengabdian KBM FE.
Semua bidang sudah menjalankan program kerja yang maksimal. Selayaknya
mengabdi adalah bagaimana kita yang memiliki potensi idealis untuk bisa
mengkomunikasikan keidealisan kita pada masyarakat. Semoga
program-program yang kita jalankan bisa 'setidaknya sedikit' mengatasi
problematika yang ada di desa lontar.
"Saya bukan melihat program kerja yang kalian jalankan, tapi sejauh mana kinerja kalian dalam menjalankan Pengabdian ini." Presma Muhron.
Pengabdian Kepada Masyarakat KBM FE UNSERA 2017 sudah berakhir, tapi
euphoria-nya
masih terasa sampai detik ini. Aku tidak menyangka akan sedalam ini
kesan yang kami goreskan, aku dan kawan-kawan seperjuangan, khususnya di
Desa Lontar.
Memang dua minggu berada dalam satu atap tidak mungkin tidak menyimpan
banyak kenangan, tidak mungkin tidak tahu kebiasaan satu sama lain,
tidak mungkin untuk tidak rindu, tidak mungkin untuk tidak saling
sayang, bagiku.
Bersama mereka tak terasa sudah melewati empat belas hari yang sangat
singkat ini. Canda, tawa, tangis, marah, sebal, senang hingga sedih pun
sudah kita lalui bersama. 34 orang yang bernaung di Keluarga Besar
Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNSERA dengan berbagai macam karakter dan
sifat, mungkin ada yang menganggap hanya angin lalu saja, atau sekedar
menuntaskan kewajiban pasca TOT, atau memang hanya fokus memberi
perhatian pada saat PKM saja. Bagi ku tidak, setiap pertemuan
mengajarkan sebuah pengalaman yang akan membuka mindset kita tentang
berbagai hal, tergantung kita melihat itu dari sisi mana. Jangan pernah
melupakan kebersamaan saat Pengabdian, bagaimanapun kita pernah menjadi
bagian satu atap rumah kontrakan :’) selalu ada ruang hati akan
memori-memori Pengabdian KBM FE . Semua itu akan menjadi kenangan yang
tak kan terlupakan seumur hidup.
Kebersamaan, kerja keras, pengalaman, kepekaan kami rasakan disini. Ada
yang berjuang menyusun program kerja, ada yang begadang menyiapkan
seminar, ada yang sibuk dengan pengajaran, ada yang menyiapkan produk
rumput laut, dan ada yang sibuk bersosialisasi. Ada yang berjiwa pekerja
keras, ada yang jiwa penggerak, ada yang jago forum, ada yang memang
hanya berjiwa pemikir, ada yang kreativitasnya diluar nalar, dan
pastinya kita selalu mengingatkan dalam kebaikan. Sholat, mengaji, dll.
Masya allah, Allah memberikan kesempatan bertemu kalian semua. Semua
memiliki passion yang berbeda dan menyatu disini (KBM FE).
Bukan hanya teori yamg kita butuhkan dalam organisasi, namun praktik langsung yang akan menghasilkan pengalaman yang luar biasa. Banyak sekali cerita yang teukir selama Pengabdian KBM FE ini. Rebutan
antrian kamar mandi, makan bareng saling sikut khususnya cowok, rapat
sampe tengah malem, melihat kamg Dai duduk sambil tidur bahkan ngigo,
aice yang selalu diburu, melihat anak-anak bermain diperlantaran posko,
bahkan menemukan McD Lontar, dan masih banyak moment lainnya. Saya
nggak ngerti bagaimana caranya nyeritain ulang apa yang dialami selama
Pengabdian ini. I'm not a good writer actually, gimana caranya biar
suatu tulisan itu bernyawa sehingga membuat alur cerita mengalir. Yang
pasti, semua kenangan di desa Lontar akan selalu ada didalam hati kita.
"Kalian adalah memori terindahku hingga saat ini. Ingin kuputar dan kuputar memori itu demi selalu mengingatnya.."
Terimakasih atas kerelaan menghibahkan pikiran, waktu dan materinya.
Terimakasih atas canda tawa dan isak tangis yang barangkali suatu saat
akan berbekas. Ya, terimakasih terimakasih terimakasih.
Tak lupa pula banyak berterima kasih untuk paniti PKM yang sudah menjalankan Pengabdian KBM FE yang saya kira sudah maksimal.
1. Fauzi Fadilla
2. Tubagus Ilham
1. Indra Bayu
2. Dede Farida
1. Nanda
2. Eriska Eryani
Perjuangan dan pengorbanan yg lebih dari teman-teman 'peserta', baik
tenaga, waktu, pikiran, emosi, finansial, dll patut diapresiasi.
Merekalah yang tanpa putus asa terus berjuang untuk suksesnya Pengabdian
KBM FE ini.
Ucapkan terima kasih juga untuk para SC yang meskipun sedang menjalankan
KKM tapi rela mengorbankan waktunya untuk menengok adek-adeknya, dan
para senior terima kasih atas segala bentuk perlindungan, perhatian dan
motivasinya. Layaknya sebuah keluarga yang selalu memberi kehangatan.
Dan untuk para 'peserta' pejuang Pengabdian KBM FE. Saya bangga
mempunyai keluarga seperti kalian. Buktikan, bahwa tetesan keringat yang
mengucur takkan sia-sia, senyuman yang sumringah tak untuk diri semata.
Buktikan bahwa apa yang telah kawan-kawan berikan adalah bentuk usaha,
bahwa tak ada hal yang sia-sia dan tak ada alasan untuk menyia-nyiakan.
Percayalah, apa yang kawan-kawan jalankan ini bukanlah sesuatu yang
fana, kita rasa sadar bahwa jalan ini bukanlah jalan untuk mencari
manfaat pribadi, eksistensi, syarat untuk menjadi kepengurusan, atau
segala kepentingan diri. Percayalah, bahwa kawan-kawan menjalankan
Pengabdian Kepada Masyarakat selama 14 hari ini kita bisa menikmati
bersama dengan tak terbebani. Karena ketika memilih ini, ketika
diamanahkan ini bukanlah sebuah beban tetapi menjadi sebuah
tanggungjawab yang memang harus dilaksankan.
Percayalah kawan-kawan Bidang Pendidikan, Bidang Ekonomi, Bidang Sosial
& Budaya, dan Bidang Kesehatan sudah menjalankan program kerja yang
maksimal yang sudah bahu membahu serta terus menularkan energi positif
dalam Pengabdian Kepada Masyarakat KBM FE UNSERA ini.
"Kami datang bukan untuk memberi secara materil, tapi sedikit
membantu permasalahan yang ada di desa Lontar melalui ilmu yang didapat
dibangku kuliah. Kami belajar peduli terhadap lingkungan sekitar. Banyak
kenangan, banyak hikmah yang diambil adek-adek mahasiswa fakultas
ekonomi UNSERA ini. Mudah-mudahan ini bukan akhir pertemuan kami di desa
ini, semoga dilain waktu bisa berjumpa lagi. Kami berkomitmen untuk
terus berkonstribusi."
Kang Muhron, presiden Mahasiswa UNSERA, dalam sambutan closing ceremony PKM.
4 Agustus 2017
Buktikan yang terbaik setelah usaha yang terbaik. Bukan soal membuktikan
siapa tetapi soal seberapa besar manfaat yang ditebarkan atas setiap
kinerja usaha kita. Sesuatu yang hebat tidak bisa dicapai tanpa semangat
yang besar.
"Jadilah orang yang ketika ada, mereka
membutuhkannya. Dan jadilah orang yang ketika tidak ada, mereka merasa
kehilangan kalian."
Begitu kata bapak ustadz Pikan.
Benar memang, yang menyenangkan itu ketika kita melakukan sesuatu yang
bukan karena uang, jabatan, popularitas dan sejenisnya. Namun sesuatu
yang memang benar-benar ingin kita lakukan tanpa harus ada paksaan.
Kebahagiaan ketika adik-adik desa Lontar berkata,
"Kak, jangan pulang.. aku sedih kalau kakak pulang."
"Kak, kapan kesini lagi? Kita belajar bareng, main bareng lagi. Jangan lupain kita ya, ka.."
Namun pada akhirnya, waktu yang memisahkan kita. Semoga bisa berjumpa dilain waktu ya, dek :)
Sekali lagi, terima kasih untuk 14 hari yang sangat bermakna dalam
hidup. Lelah dan air mata yang telah menetes terbayar dengan kenangan
indah yang akan dikenang selamanya, dibingkai oleh senyum dan tawa
sampai generasi KBM FE selanjutnya..
"KITA TIDAK SEDARAH TAPI KITA LEBIH DARI KELUARGA."