Literasi By : Khairul Anwar (31216223)
Program pembuatan perpustakaan Taman Baca Madrasah Al-Mu'min ini berawal
dari hasil pengamatan Bidang Pendidikan Crew sejak kami survei lokasi
dan ditempatkan di Desa Lontar untuk kamj abdi. Jauh hari sebelum
pelaksanaan pengabdian, kawan-kawan peserta pengabdian survei tempat
lokasi di Desa Lontar, dan Bidang Pendidikan Crew mendapat sasaran untuk
mengajar selama pengabdian, yaitu di Madrasah Al-Mu'mu'min. Dan kami
sedikit berbincang dengan Bapak Ustadz Pikan selaku pimpinan madrasah.
"Lumayan ada perpustakaan, tapi kok yaa berantakan banget," ujar Vivi Anggraini, saat survei lokasi ke madrasah.
"Nah nanti kita rapihkan dan jadikan taman baca." Wakiatunnisa, sambutnya.
Kami melihat bahwa mayoritas anak didik
bapak ustadz pikan kekurangan dan kesulitan mengakses bahan bacaan yang
bermutu. Padahal kita yakin bahwa buku tidak hanya berfungsi sebagai
jendela dunia, tetapi juga menjadi sumber motivasi dan inspirasi bagi
anak-anak untuk bermimpi. Mengetahui betapa pentingnya buku dan melihat
kebutuhan yang sangat tinggi terutama untuk anak-anak di pelosok
Indonesia, maka Bidang Pendidikan ttergerak untuk mengadakan program
perpustakaan.
“Ide dasar program ini adalah bukan sekedar mengajak peserta PKM untuk menyumbang buku, tetapi mengajak untuk ikut membangun, memiliki, dan mengembangkan perpustakaan di pelosok Indonesia."
Melihat adanya permasalahn ketimpangan fasilitas pendidikan anak-anak daerah terpencil, khususnya desa lontar.
Maka, Senin 24 juli 2017, Bidang Pendidikan Crew merevolusi perpustakaan
sekaligus mendirikan taman baca di Madrasah Al-Mu'min, sebuah gerakan
buntuk menyalakan cahaya ilmu bagi anak-anak daerah terpencil yang masih
berada dalam kegelapan pengetahuan.
"Untuk kawan-kawan yang belum mengumpulkan bukunya, ditunggu sekarang. Karena Bidang Pendidikan hari ini akan membuat Taman Baca di Al-Mu'min." Eka Iswanda, salah satu anggota Bidang Pendidikan dalam briefing sebelum memulai Proker. -Lapangan, 24 Juli 2017
Program pembuatan Taman Baca rampung selama 4 hari. Dari mulai mengubah posisi perpustakaan, pembersihan lemari, merapihkan buku-buku, menghias ruang, sampai menata buku-buku serapih mungkin.
"Saya merasa bangga dengan kedatangan adek-adek mahasiswa UNSERA, terlebih bisa merapihkan perpustakaan yang tidak terurus sekaligus menyumbangkan buku-bukunya. Dengan adanya Taman Baca ini, semoga murid-murid lebih giat untuk membaca."
Pangkas Ustadz Pikan, dalam perbincangan di siang hari.
"Untuk kawan-kawan yang belum mengumpulkan bukunya, ditunggu sekarang. Karena Bidang Pendidikan hari ini akan membuat Taman Baca di Al-Mu'min." Eka Iswanda, salah satu anggota Bidang Pendidikan dalam briefing sebelum memulai Proker. -Lapangan, 24 Juli 2017
Program pembuatan Taman Baca rampung selama 4 hari. Dari mulai mengubah posisi perpustakaan, pembersihan lemari, merapihkan buku-buku, menghias ruang, sampai menata buku-buku serapih mungkin.
"Saya merasa bangga dengan kedatangan adek-adek mahasiswa UNSERA, terlebih bisa merapihkan perpustakaan yang tidak terurus sekaligus menyumbangkan buku-bukunya. Dengan adanya Taman Baca ini, semoga murid-murid lebih giat untuk membaca."
Pangkas Ustadz Pikan, dalam perbincangan di siang hari.
Inilah sebuah miniatur kecil, sangat kecil,
dibandingkan dengan pengabdian yang sesungguhnya di masa yang akan
datang. Sebuah persiapan bisa dibilang, karena pengabdian pun
membutuhkan sebuah pengajaran agar memaksa kita untuk berkembang dalam
pola pikir maupun tindakan.
Semoga buku-buku yang kami berikan dapat bermanfaat. Mereka mempunyai semangat tinggi untuk membaca diantara keterbatasan yang ada. Merekalah anak-anak pelosok pesisir desa. Mungkin kita bisa melihat dunia melalui ilmu yang kita punya, tapi mereka tidak seberuntung itu. Mari wujudkan mereka untuk mewujudkan mimpi dengan adanya 'Taman Baca' yang kita realisasikan.
Semoga buku-buku yang kami berikan dapat bermanfaat. Mereka mempunyai semangat tinggi untuk membaca diantara keterbatasan yang ada. Merekalah anak-anak pelosok pesisir desa. Mungkin kita bisa melihat dunia melalui ilmu yang kita punya, tapi mereka tidak seberuntung itu. Mari wujudkan mereka untuk mewujudkan mimpi dengan adanya 'Taman Baca' yang kita realisasikan.
Karena "Mendidik bukan cuma tugas konstitusional negara, tapi tugas moral tiap orang terdidik." -Anis Baswedan-
No comments:
Post a Comment