Wednesday, August 16, 2017

#Catatan perjalanan PKM KBMFE. Menyalakan Inspirasi Melalui Taman Baca


Literasi By : Khairul Anwar (31216223)
 
Program pembuatan perpustakaan Taman Baca Madrasah Al-Mu'min ini berawal dari hasil pengamatan Bidang Pendidikan Crew sejak kami survei lokasi dan ditempatkan di Desa Lontar untuk kamj abdi. Jauh hari sebelum pelaksanaan pengabdian, kawan-kawan peserta pengabdian survei tempat lokasi di Desa Lontar, dan Bidang Pendidikan Crew mendapat sasaran untuk mengajar selama pengabdian, yaitu di Madrasah Al-Mu'mu'min. Dan kami sedikit berbincang dengan Bapak Ustadz Pikan selaku pimpinan madrasah.
"Lumayan ada perpustakaan, tapi kok yaa berantakan banget," ujar Vivi Anggraini, saat survei lokasi ke madrasah.
"Nah nanti kita rapihkan dan jadikan taman baca." Wakiatunnisa, sambutnya.
Kami melihat bahwa mayoritas anak didik bapak ustadz pikan kekurangan dan kesulitan mengakses bahan bacaan yang bermutu. Padahal kita yakin bahwa buku tidak hanya berfungsi sebagai jendela dunia, tetapi juga menjadi sumber motivasi dan inspirasi bagi anak-anak untuk bermimpi. Mengetahui betapa pentingnya buku dan melihat kebutuhan yang sangat tinggi terutama untuk anak-anak di pelosok Indonesia, maka Bidang Pendidikan ttergerak untuk mengadakan program perpustakaan.

“Ide dasar program ini adalah bukan sekedar mengajak peserta PKM untuk menyumbang buku, tetapi mengajak untuk ikut membangun, memiliki, dan mengembangkan perpustakaan di pelosok Indonesia."
Kadang rasa penat timbul setiap kali melihat pemberitaan berbagai masalah yang terjadi di negeri ini. Morat-marit ekonomi, carut marut hukum, intrik politik, bentrok ideologi, krisis budaya, serta ketimpangan sosial dan pendidikan. Sudah terlalu banyak opini yang lebih cenderung berisi keluhan. Sudah ada banyak argumen kritis dan tawaran alternatif solusi dari berbagai pihak. Solusi yang sayangnya lebih sering berujung menjadi tumpukan ide yang tidak pernah terealisasi. Solusi fantastis yang akhirnya justru menjadi utopis karena selalu dibuntutui rasa pesimis. Sungguh, sudah terlalu banyak orang yang mengeluh dalam kegelapan, sudah ada banyak orang kritis yang duduk, berpikir, dan berbicara tentang kegelapan. Tapi, ada berapa banyak orang yang berdiri dan bergerak untuk membuat cahaya? Berapa banyak orang yang lebih memilih melakuakn tindakan? Mencari dan menyalakan lilin walaupun tahu bahwa cahayanya tidak seterang lampu jalan..
Melihat adanya permasalahn ketimpangan fasilitas pendidikan anak-anak daerah terpencil, khususnya desa lontar.
Maka, Senin 24 juli 2017, Bidang Pendidikan Crew merevolusi perpustakaan sekaligus mendirikan taman baca di Madrasah Al-Mu'min, sebuah gerakan buntuk menyalakan cahaya ilmu bagi anak-anak daerah terpencil yang masih berada dalam kegelapan pengetahuan. 

"Untuk kawan-kawan yang belum mengumpulkan bukunya, ditunggu sekarang. Karena Bidang Pendidikan hari ini akan membuat Taman Baca di Al-Mu'min." Eka Iswanda, salah satu anggota Bidang Pendidikan dalam briefing sebelum memulai Proker. -Lapangan, 24 Juli 2017

Program pembuatan Taman Baca rampung selama 4 hari. Dari mulai mengubah posisi perpustakaan, pembersihan lemari, merapihkan buku-buku, menghias ruang, sampai menata buku-buku serapih mungkin.


"Saya merasa bangga dengan kedatangan adek-adek mahasiswa UNSERA, terlebih bisa merapihkan perpustakaan yang tidak terurus sekaligus menyumbangkan buku-bukunya. Dengan adanya Taman Baca ini, semoga murid-murid lebih giat untuk membaca."
Pangkas Ustadz Pikan, dalam perbincangan di siang hari.


Terima kasih atas segala pihak yang telah berkorban, khususnya Bidang Pendidikan Crew atas segala raga yang telah direlakan, banyak waktu yang terbuang dan keringat yang telah dikucurkan. Alhamdulillah perpustakaan kecil ini lah yang insya allah menjadi gerbang awal bagi anak-anak di sekitar Desa Lontar, Tirtayasa, Kabupaten Serang agar mampu mengarungi luasnya dunia dengan ilmu pengetahuan. Terima kasih juga untuk kawan-kawan peserta Pengabdian yang sudah menyumbangkan buku pengetahuannya ke madrasah.

Inilah sebuah miniatur kecil, sangat kecil, dibandingkan dengan pengabdian yang sesungguhnya di masa yang akan datang. Sebuah persiapan bisa dibilang, karena pengabdian pun membutuhkan sebuah pengajaran agar memaksa kita untuk berkembang dalam pola pikir maupun tindakan. 




Semoga buku-buku yang kami berikan dapat bermanfaat. Mereka mempunyai semangat tinggi untuk membaca diantara keterbatasan yang ada. Merekalah anak-anak pelosok pesisir desa. Mungkin kita bisa melihat dunia melalui ilmu yang kita punya, tapi mereka tidak seberuntung itu. Mari wujudkan mereka untuk mewujudkan mimpi dengan adanya 'Taman Baca' yang kita realisasikan.
Karena "Mendidik bukan cuma tugas konstitusional negara, tapi tugas moral tiap orang terdidik." -Anis Baswedan-

No comments:

Post a Comment