Saturday, March 28, 2020

Pandemi Covid-19 dan Kuliah Online, Seperti Apa Nasib Mahasiswa Unsera dalam Kacamata Anak FEB?



Dunia dibuat geger, ribuan manusia meninggal dunia dalam hitungan hari, segala upayakan dilakukan, seluruh Negara bahu membahu, dalam memberantas penyebaran Covid-19, dunia memberlakukan Social Distancing, dengan tujuan memotong penyebaran Virus Corona, membatasi interaksi sosial kita turut mengurangi penyebaran Covid-19.

Social Distancing turut diterapkan di dunia pendidikan, guna menghindari segala bentuk kemungkinan buruk, dengan membatasi interaksi per individu kita telah membantu mengurangi resiko penularan Covid-19. Kampus contohnya, diliburkan kemudian menerapkan proses kuliah online hal ini adalah solusi terbaik untuk mewujudkan upaya pencegahan, namun apakah semua mahasiswa bisa mengakses? Dan nyaman dengan kuliah online?

Sejak terbitnya surat edaran Rektor Universitas Serang Raya (Unsera) terkait upaya mencegah penyebaran infeksi Covid-19 di lingkungan kampus dan menghimbau agar berjalannya kuliah dengan dilaksanakan cara online (Daring) dan kemaren kembali digemparkan dengan surat edaran yang dikeluarkan oleh Rektor tentang perpanjangan sistem perkuliahan online menemui keluhan dari beberapa pihak.

Mahasiswa Unsera tak sedikit mengeluh atas banyaknya tugas kuliah yang diberikan selama diterapkannya sistem kuliah daring atau online. Kuliah daring yang sejatinya dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Diasease atau COVID 19, namun dinilai malah menekan psikis mereka dengan beban tugas yang padat.

Salah satunya seperti yang dikeluhkan Veni Silfiana, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Dirinya mengatakan memang upaya untuk mencegah pandemi virus corona dengan cara menerapkan kuliah daring merupakan solusi yang tepat. Akan tetapi menurutnya kuliah daring malah membuat psikis mahasiswa terganggu dengan beban tugas yang hampir tidak ada waktu untuk istirahat.

"Kuliah online memang bagus saat seperti ini, tapi menjadi masalah ketika fasilitas pendukung tidak ada, tugas yang diberikan terlalu banyak bahkan jam kuliah online tidak sesuai jam mata kuliah, belum lagi ada beberapa teman yang kuwalahan dengan kuliah online," tegasnya.

Selain dari banyaknya beban kuliah, mahasiswa Unsera juga tak sedikit yang kecewa dengan prosedur kuliah online yang diterapkan kampus. Pasalnya jam kuliah yang tidak sesuai, apalagi para mahasiswa tidak memiliki peralatan pendukung yang memadai.

Dikatakannya, adapun sistem pendukung yang tidak memadai tersebut, seperti masih ada mahasiswa yang belum memiliki smartphone, jaringan internet yang lelet, komputer atau laptop, dan membuat komunikasi saat diskusi kurang efektif, sehingga menambah kebingungan bagi mereka atas beban tugas yang diberikan. Parahnya lagi, dari tugas yang diberikan oleh dosen, jadwal untuk mengumpulkan tugas yang sangat singkat selama diterapkan sistem kuliah online tersebut.

Menanggapi polemik kuliah daring yang diberlakukan di Unsera, salah satu mahasiswa manajemen yang sekaligus seorang aktivis, Ega Setiyawan, ia meminta agar akademik memberikan kebijakan yang sesuai, seperti mengembalikan sebagian uang UKT mahasiswa atau menyediakan layanan paket internet mahasiswa untuk akses perkuliahan, dan memberikan keringanan kepada mahasiswa yang tidak memiliki fasilitas elektronik serta mahasiswa yang daerahnya tidak terjangkau internet diberikan dispensasi dalam mengikuti kuliah secara daring sebagai pengganti fasilitias yang ada di kampus.

"Ya jadi itu solosi yang kami tawarkan untuk kampus, karena tidak mungkin kami menolak kuliah online, karena itu merupakan salah satu cara supaya tidak tertinggal materi kuliah dan kami berharap untuk dipertimbangkan", ujarnya

Ditinjau dari pespektif mahasiswa tingkat akhir. Sama halnya dengan Piki Andrean, mahasiswa prodi Manajemen semester 8, ia mengaku merasa kesulitan jika ingin berkomunikasi dengan dosen terlebih dia sebagai mahasiswa tingkat akhir

"Agak susah juga sih karena kalau mau bimbingan kan jumpa tidak langsung jadi seperti tidak puas saja,” jelasnya.

Selain itu, banyak dibeberapa sosial media curhat mahasiswa Unsera perihal kuliah online yang diberlakukan sehingga dinilai membebani mahasiswa dengan deadline tugas yang menumpuk dan lain sebagainya. Terkhusus mahasiswa tingkat akhir, saat kuliah daring diperpanjang hingga 11 Mei, pengambilan data skripsi tertunda, wisuda diundur, KKN Reguler 2 yang kemungkinan diundur dan sebagainya. (Red/Anwar)


No comments:

Post a Comment