
Memperingati
International Women’s Day atau Hari Perempuan Internasional yang jatuh setiap 8
Maret, Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
Universitas Serang Raya (Unsera) menyerukan hak-hak perempuan dengan menggelar
aksi solidaritas di lapangan parkir Universitas Serang Raya, pada Senin
(9/3/2020)
Salah satu
orator peserta aksi, Wiwin, mengatakan pesan yang ingin disampaikan melalui aksi
ini adalah mempropagandakan dan menyuarakan kepada masyarakat luas akan
problematika perempuan. "Terkait pelecehan kekerasan, dan diskriminasi terhadap
perempuan. Dan juga terkait hak normatif buruh perempuan yang sampai hari ini
masih belum terpenuhi secara keseluruhan," ujar mahasiswi Vokasi
tersebut, dalam orasi ilmiahnya.
Selain menggelar aksi solidaritas, telah tampak
di berbagai spot di lingkungan Fakultas Ekonomi dan Bisnis berbagai poster dan
sticker yang berisi tentang kampanye dan ajakan kepada seluruh warga Unsera
khususnya Fakultas Ekonomi Bisnis untuk sadar terhadap berbagai isusexual
harrasment dan seksisme di wilayah kampus. Tidak hanya itu, terdapat juga
majalah dinding (mading) yang bertuliskan kalimat “TIADA TEMPAT UNTUK SEKSISME DI
KAMPUS!!!” dan “WUJUDKAN KAMPUS RAMAH PEREMPUAN” di Mading Lantai 5 Gedung A.
Gerakan aksi soludaritas dan menempel poster
itu merupakan ajakan kepada seluruh warga UNSERA dan masyarakat umum sebagai
bentuk peringatan Hari Perempuan Internasional 2020 yang diperingati setiap
tanggal 8 Maret.
Eka Iswanda, selaku ketua BEM FEB menjelaskan
bahwa gerakan itu adalah kegiatan lanjutan hasil diskusi dan konsolidasi
internal, dan output dari kegiatannya adalah melakukan aksi solidaritas dan
kampanye kampus ramah perempuan dalam momentum IWD 2020. “Kami
memutuskan untuk mengadakan mimbar bebas dan menempel poster di berbagai
wilayah UNSERA untuk menciptakan atmosfer yang ramah perempuan dan meningkatkan
awareness kepada warga kampus Unsera khususnya FEB terhadap berbagai isu
pelecehan seksual dan seksisme yang terjadi disini,” tegas mahasiswi
angkatan 2016 tersebut.
Eka berharap
dalam kegiatan itu agar orang-orang sekitar terketuk hatinya dan sadar untuk
selalu menghargai kaum perempuan dan menuntut pemerintah pusat agar hak-hak
perempuan terpenuhi dengan regulasi yang ada. Selain itu, ia mengatakan latar belakang dari kegiatan itu
adalah untuk memperingati momentum IWD dan minimnya kesadaran terhadap kejadian
pelecehan seksual, baik mayor maupun minor di lingkungan kampus. Ia menambahkan
bahwa hak-hak fundamental perempuan sebagai manusia seringkali masih tidak
dipenuhi karena budaya patriarki yang masih marak.
“Dewasa ini, masih
terdapat beberapa kasus dimana mahasiswi mengalami kesulitan untuk mendapat
posisi dalam jabatan tertentu,” tambahnya. (Red/Anwar)
No comments:
Post a Comment