Monday, December 23, 2019

Wisuda Perdana di Gedung RCC Unsera, Keluhan Berdatangan



Serang – Universitas Serang Raya (UNSERA) menggelar wisuda XII gelombang I sesuai dengan Kalender Akademik pada Senin, 23/12/2019.

Ada hal yang berbeda pada wisuda kali ini yaitu tempat pelaksanaan yang menggunakan Rachmatoellah Convention Centre (RCC), gedung baru Unsera. Tidak seperti biasanya yang di laksanakan di Hotel the Royal Krakatau. 

Penggunaan RCC itupun jadi istimewa dan bersejarah, karena untuk pertama kalinya Unsera menggelar wisuda di gedung milik sendiri. Sekaligus menjadi kado di hari jadi Unsera yang ke-11 tahun

Namun, yang seharusnya acara ini di tunggu-tunggu oleh para mahasiswa dan orangtuanya, dan dinikmati secara khidmat. Malah dikeluhkan oleh sejumlah pihak, dirasa masih belum dapat dikatakan siap secara sepenuhnya.

Ditengah-tengah kepadatan pedagang dan tamu undangan serta ditambah kondisi gedung yang dikelilingi puing-puing bangunan yang belum rampung membuat prosesi wisuda dilihat tidak enak di pandang, kemudian lahan disekitar gedung wisuda masih berupa tanah dan becek, jumlah fasilitas gedung yang disiapkan panitia dinilai kurang sebanding dengan membludaknya pengunjung, sarana dan prasarana di lokasi wisuda yang masih dalam proses pembangunan dinilai belum siap. Tempat ini seharusnya belum layak untuk digunakan.

"Kalau belum siap tempatnya, jangan memaksakan kehendak lah. Kasian wisudawan yang membawa orang tua yang umurnya sudah tua,” ujar salah satu wisudawaan yang enggan disebutkan namanya, saat ditemui di lokasi, Senin (23/12/2019).

Khairul Anwar selaku ketua DPM FEB UNSERA, sangat menyayangkan melihat kondisi wisuda kali ini, selain pelaksanaan wisuda yang terkesan dipaksakan dari segi sarana prasarana pun dianggap belum memenuhi standar keamanan dan keselamatan yang belum rampung dan masih tahap penyelesaian dalam segi pembangunannya.

"Kami berharap kepada pihak Rektorat dalam hal ini selaku pemegang kebijakan lebih mempertimbangkan masalah teknis yang terjadi dilapangan." Ujarnya.

Ia pun berpesan kepada Unsera, agar jangan memaksakan diri hanya untuk ‘unjuk gigi’ sedangkan para wisudawan dan keluarganya menjadi korban.


Tuesday, November 26, 2019

PRESS RELEASE : Pernyataan Sikap KBM FEB Unsera dalam Kampanye 16HAKtP


PERNYATAAN SIKAP 

KBM FEB, FKIP & VOKASI 
UNIVERSITAS SERANG RAYA

KAMPANYE 16 HARI ANTI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN
"DUKUNG HAK PEREMPUAN DAN KELOMPOK TERTINDAS"

Serang, 26 November 2019

Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (HAKtP) merupakan kampanye internasional untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. Setiap tahunnya, kegiatan ini berlangsung dari tanggal 25 November yang merupakan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan hingga tanggal 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional. Dipilihnya rentang waktu tersebut adalah dalam rangka menghubungkan secara simbolik antara kekerasan terhadap perempuan dan HAM, serta menekankan bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM.

Tindak kekerasan seksual semakin meresahkan. Hampir setiap hari kita bisa melihat di berbagai media kasus kekerasan seksual, banyak sekali terjadi. Bahkan korban tidak pandang umur mulai dari anak perempuan dan laki sampai orang dewasa. Kejadiannya terjadi di mana saja mulai dari rumah, tempat kerja, sekolah/kampus, jalan, angkutan umum dll. Pelakunya pun bisa siapa saja

Pemerintah yang seharusnya menciptakan ruang aman bagi perempuan malah berbalik membuat regulasi–regulasi anti terehadap perempuan ataupun menyerang tubuh perempuan bahkan menganggap perempuan hanya sebagai objek seksual. Bahkan bermunculan gerakan-gerakan intoleransi dan anti kebergaman juga ikut serta melegalkan penindasan terhadap perempuan.

Menurut catatan tahunan Komnas Perempuan pada tahun 2017 terdapat 348.336 kasus kekerasan terhadap perempuan yang dilaporkan, yang tidak hanya diranah publik, namun juga diranah privat. Belum lagi, jenis-jenis kasus kekerasan seksual yang semakin beragam dan juga pada kenyataannya kasus kekerasan seksual bukanlah kasus yang terjadi hanya pada kelompok tertentu, namun juga dapat terjadi pada siapapun. Maka dari itu dibutuhkan ruang yang aman dan payung hukum yang melindungi baik fisik maupun psikis penyintas. 

Untuk itu kami Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), FKIP & Vokasi Universitas Serang Raya (Unsera), tertanggal 26 November 2019, menyatakan sikap secara tegas bahwa Menalak Keras Kekerasan terhadap Perempuan dan RUU Penanganan Kekerasan Seksual harus segera di sahkan oleh pemerintah menjadi Undang-undang, agar kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan bisa mampu kemudian di selesaikan. Namun bukan saja berharap pada pemerintah teteapi kekuatan utamanya adalah rakyat itu sendiri. Sudah seharusnya seluruh lapisan masyarakat turun tangan dalam melawan kekerasan terhada perempuan sebagai bentuk penghargaan atas kemanusiaan. Perempuan harus berorganisasi bergerak bersama membangun gerakan melawan kekerasan terhadap perempuan, melibatkan partisipasi seluruh elemen menghapus stigma-stigma yang mendriskiminasi perempuan. Juga kami menyerukan kepada perempuan yang menjadi korban kesalahan ada pada pelaku.

Adapun pernyataan sikap yang kami keluarkan ini merupakan salah satu bentuk PENOLAKAN dan PENGECAMAN segala bentuk kekerasann seksual perempuan yang terjadi di Indonesia. Ayo bangkit dan bergandengan tangan untuk menolak keras kekerasan terhadap perempuan dan menolak stigma yang melemahkan perjuangan perempuan!

Demikian press release ini dibuat, sebagai wujud kepedulian dan afirmatif action KBM FEB, FKIP & VOKASI UNSERA dalam mengawal isu Hak Asasi Manusia dan keadilan gender.

HIDUP MAHASISWA!
HIDUP PEREMPUAN MELAWAN!

Mengetahui :
Pimpinan dan seluruh kader KBM FEB, FKIP & VOKASI Universitas Serang Raya

Friday, November 22, 2019

Membanggakan! Mahasiswa FEB Unsera Raih berbagai Prestasi di Bulan November


November merupakan bulan berprestasi bagi Fakultas Ekonomi Bisnis (FEB) Universitas Serang Raya (Unsera). Berbagai prestasi membanggakan berhasil diraih oleh mahasiswa FEB Unsera dengan mengikuti berbagai perlombaan debat.

Prestasi pertama diraih oleh tiga mahasiswa Akuntansi, yaitu Arifia, Refa Giesa Amalia dan Sri Nadiroh, berhasil meraih juara pertama dalam lomba debat. Ketiganya tampil apik dalam ajang Accounting Fair yang bertema "Workforce in the Digital Era" di Universitas Bina Bangsa (Uniba) Serang, pada Minggu (17/11/2019) lalu. Tim atas nama Himaksi Unsera ini mengalahkan STIE Al-Khairiyah Cilegon dan Kampus AAKPI Serang di babak grand final.

Salah satu anggota tim, Arifia mengungkapkan, strategi yang mereka gunakan adalah dengan menggunakan data-data yang kongkret dan argumentasi yang konsisten sebagai senjata dalam forum debat tersebut.

Berselang beberapa hari, mahasiswa FEB Unsera kembali naik podium  mengharumkan almamater kampus. Kembali perwakilan tim Himpunan Mahasiswa Akuntansi (Himaksi) yang terdiri dari Dede Farida, Ananda Eka Syafitri dan Salma Nabila menjadi juara 1 dalam kompetisi debat Akuntansi tingkat DKI Jakarta - Jawa Barat - Banten dengan tema "Accounting in Revolution 4.0 to Archieve SDGs 2030" yang diadakan di Universitas Dharma Persada - Jakarta, Rabu (20/11/2019).

Dede Farida peserta pemenang yang sekaligus ketua umum Himaksi ini mengungkapkan rasa bangga atas capaian prestasinya. 

Satu hari sebelum mendulang berbagai prestasi, FEB Unsera gagal mempertahankan juara dalam lomba debat Nasional di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dalam agenda Administrasi Publik Scientific Fair (ASF), pada hari Sabtu, 16 November 2019.

Berbeda dengan tahun sebelumnya yang meraih juara kedua, tahun ini FEB Unsera harus berbesar hati menerima pil pahit diajang perlombaan debat tahunan itu.

Dalam lomba Debat Nasional yang dihelat di Untirta itu, FEB Unsera mengirim dua tim. Tim A terdiri dari Eka Iswanda (Akuntansi), Ahmad Wahid (Akuntansi), dan Ega Setiawan (Manajemen), sedangkan tim B terdiri dari Abay Putra (Manajemen), M. Yusril (Manajemen) dan Aburizal (Manajemen). Tim B dikalahkan oleh jurusan Hukum Untirta di babak penyisihan, sedangkan tim A membuka asa menang dibabak penyisihan melawan UIN Jakarta sebelum kemudian kandas di babak 8 besar oleh Universitas Indonesia.

Ega Setiawan, salah satu incumbent peserta FEB Unsera, mengungkapkan meski gagal mempertahankan gelar tapi ia bangga karena terus konsisten mengikuti ajang perlombaan. "Lebih baik jadi pemain buruk, daripada menkadi penonton terbaik," ujarnya.

Menanggapi capaian prestasi yang diraih, ketua BEM FEB, Eka Iswanda mengapresiasi kepada mahasiswa/i Fakultas Ekonomi Bisnis yang telah berjuang keras dalam setiap ajang perlombaan. "Semoga ini bisa menjadi barometer FEB yang unggul untuk mengharumkan nama kampus di tingkat daerah maupun nasional." tuturnya.

Eka juga menambahkan agar tetap memegang teguh pada kalimat "tetap merendah untuk meroket" untuk terus mengembangkan potensi kader dan harus mampu menjawab tantangan dan tercapainya tagline Unsera Jawara. (red/anwar)


Tuesday, November 5, 2019

Peringati 40 Hari September Berdarah, KBM FEB, FKIP & Vokasi adakan Aksi Solidaritas


      Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (Himatika) dan Himpunan Mahasiswa Vokasi (Himvasi) Universitas Serang Raya (Unsera) menggelar Aksi Solidaritas "Menjaga Komitmen Perjuangan dan Memperingati 40 Hari Korban Aksi Demo Mahasiswa" dengan bentuk menyalakan lilin duka cita di Lapangan futsal Unsera, yang dihelat dari pukul 4 sore hingga malam, Selasa (4/11).

Agenda ini merupakan bentuk solidaritas terhadap Randi dan Yusuf Kardawi mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang tewas tertembak saat melakukan aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Provinsi Sultra, dan gugurnya para demonstran mahasiswa dan pelajar yang telah berjuang menolak sederet RUU bermasalah. Dalam aksi ini, mahasiswa juga menyentil bahwa demokrasi di Indonesia telah mati

“Hari ini kita melakukan kegiatan aksi solidaritas, refleksi menyalakan lilin duka cita untuk mengenang kematian Randi dan korban demonstran lainnya yang telah membela rakyat,” kata korlap aksi Khairul Anwar, saat beroperasi.

Aksi damai dan solidaritas yang diselenggarakan itu nampak begitu penuh makna. Selain diisi orasi yang disampaikan oleh sejumlah orator secara bergantian, aksi solidaritas ini juga diisi dengan nyanyian Gugur Bunga, Ibu Pertiwi dan pembacaan puisi untuk para korban.

Sementera wakil ketua BEM FEB, Wakiatunnisa, berharap bahwa kedepan hal serupa tidak lagi terjadi kepada mahasiswa yang menyampaikan pendapat didepan umum sebagai mana amanat Undang-Undang yang berlaku.



Selanjutnya usai berorasi para mahasiswa duduk melingkar, kemudian mereka mengirimkan D’oa untuk Randi dan para korban lainnya dan ditutup dengan pembacaan Sumpah Mahasiswa Indonesia

Wednesday, October 23, 2019

Himaksi Unsera Helat Seminar Nasional dalam Rangka Gebyar Akuntansi


Himpunan Mahasiswa Akuntansi (Himaksi) Fakultas  Bisnis (FEB) Universitas Serang Raya (Unsera), menggelar Seminar Nasional dengan tema "Penerapan ISA dan SPAP terhadap Praktek Audit dalam Menghadapi SDGS 2030" dan "Strategi Menjadi Pengusaha Sebelum Sarjana" Rabu (23/10) bertempat di aula lantai 6 gedung A kampus Unsera yang menghadirkan narasumber Syamsudin, S.E., M.Si selaku staff ahli Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia (RI) dan motivator Budiyanto S.Pi selaku ketua Himpunan Mahasiswa Pengusaha Muda Indonesia (Himapindo).
Ketua Pelaksana Gebyar Akuntansi, Riris, mengungkapkan bahwa kegiatan seminar nasional ini merupakan bagian dari kegiatan Gebyar Akuntansi. “Kegiatan Seminar Nasional ini merupakan agenda seminar Nasional yang pertama kali yang diselenggarakan Himaksi dalam semarak Gebyar Akuntansi tahun ini,” ujar Riris, Rabu (23/10).

Selain Seminar, berbagai kegiatan juga akan diselenggarakan dalam Gebyar Akuntansi diantaranya Accounting Challenge, Duta Akuntansi dan Milad Himaksi yang ke-7 tahun serta bakti sosial yang diselenggarakan mulai hari Rabu, 23 Oktober sampai Sabtu, 26 Oktober 2019 yang mengusung tema besar "Be The Innovate Accountant to Change The World"

Sementara ketua umum Himaksi, Defar, mengatakan kegiatan Gebyar Akuntansi ini merupakan kegiatan rutin tahunan dengan berbagai tema dan kegiatan lainya, yang bertujuan untuk memacu kreativitas mahasiswa agar mampu menciptakan karya karya inovatif dibidang Akuntan baik praktis maupun pemikiran.

Sesuai dengan cita-cita prodi Akuntansi Unsera untuk menghasilkan lulusan yg terampil dan mampu berdaya saing ditingkat global.  “Semoga HIMAKSI bisa menjadi sarana bagi mahasiswa khususnya prodi Akuntansi dalam menyalurkan ide ide kreatif dan sarana mengembangkan pola pikir demi perkembangan dan kemajuan prodi Akuntansi dan Fakultas dan kami juga siap berpartisipasi dan memfasilitasi hal tersebut,” tutur Defar. (Red/anwar)


Friday, September 20, 2019

Beri Penghormatan Terakhir BJ Habibie, Mahasiswa FEB Unsera Terbangkan Pesawat Kertas


Serang - Duka masih saja dirasakan oleh mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Serang Raya (Unsera) atas meninggalnya almarhum mantan Presiden RI ke-3 BJ Habibie.

Sebagai tanda duka, ratusan mahasiswa FEB Unsera ini menerbangkan pesawat kertas secara bersama-sama di lapangan futsal, Kampus Unsera, Jumat (20/9).

Sedikitnya ada 100 pesawat yang dibuat langsung mahasiswa baru FEB 2019 dengan menggunakan teknik sederhana. Para mahasiswa/i yang merupakan calon Mahasiswa Baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis di hari kedua dalam acara Program Pengenalan Studi Tata Tertib dan Kegiatan Kampus (P2Strategik) 2019.

Pesawat-pesawat terbuat dari kertas itu dikonsep oleh panitia pelaksana P2Staretgik FEB dan diterbangkan oleh mahasiswa baru sebagai tanda penghormatan kepada salah satu putra terbaik bangsa, negarawan dan ilmuwan handal.

"Kami dari KBM FEB mengangkat tema menerbangkan pesawat sebagai tanda penghormatan yang setulus-tulusnya pada eyang BJ Habibie atas segala dedikasinya dan perjuangan dalam mengangkat harkat dan martabat bangsa Indonesia. Semoga dengan adanya mozaik ini kawan-kawan semua termotivasi agar lebih berfikir maju kedepannya," ujar Khairul Umam, selaku koordinator Fakultas P2Startegik.

Umam menambahkan acara ini juga digelar sebagai cara untuk menghormati jasa Habibie yang sangat luar biasa sebagai seorang pemikir sekaligus ilmuwan unggul dari Indonesia

Aksi ini sebagai penghormatan yang setulus-tulusnya kepada 'eyang BJ Habibie' atas segala dedikasinya dan perjuangan juga semangat dalam mengangkat harkat dan martabat negeri ini. (Red/Anwar)


Friday, September 13, 2019

Mahasiswa FEB UNSERA Peringati September Hitam



Serang - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Serang Raya (Unsera) memasang spanduk yang bertuliskan "September Hitam" di taman sudut Kampus Unsera, Kamis (12/9).

Refleksi September Hitam adalah sebuah sikap dan upaya memertahankan ingatan terhadap beragam kasus kekerasan yang terjadi pada September yang mengakibatkan banyak rakyat menjadi korban, diantaranya melalui peristiwa Tragedi Pembantaian 65 ,Tanjung Priok, Semanggi dan peristiwa meninggalnya Munir Said Thalib.

"Aksi pemasangan spanduk September Hitam ini sebagai bentuk pengingat tentang peristiwa-peristiwa pelanggaran HAM" kata Khairul Anwar, salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomi yang menggagas aksi tersebut.

Anwar menilai esensi peringatan September Hitam adalah merawat ingatan tentang kejadian masa lalu itu. "Semoga tidak terulang," ucapnya. "Tentu di ruangan ini tidak ada yang mau diperlakukan secara kejam, tapi inilah yang terjadi pada waktu itu." Tambahnya.

Sejauh ini secara sadisnya negara belum mampu menyelesaikan satu kasus pun yang terjadi pada September kelam di masa Orde Baru Hingga Reformasi saat ini.

Artinya, kemauan negara untuk melawan impunitas, masih terbilang hanya omong kosong belaka. Bahkan berulang kali pergantian Presiden, umbaran janji begitu suci telah disampaikan tetapi nihil pembuktian. (Red/Mbay)


Monday, September 2, 2019

KBM FEB Kembali Dampingi Kampung Terpencil di Mancak



Sebanyak 58 orang mahasiswa yang tergabung dalam Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) Fakultas Ekonomi  dan Bisnis (FEB), Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (Himatika) dan Himpunan Mahasiswa Vokasi (Himvasi) Universitas Serang Raya melakukan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis di Kampung Bulakan, Desa Cikedung, Kecamatan Mancak, Kabupaten Serang.

Kedatangan puluhan mahasiswa tersebut membawa misi untuk melakukan pendampingan desa dengan mewujudkan kemandirian desa berbasis Ekowisata dan pemberdayaan produk yang berkearifan lokal. Kedatangan mereka diterima langsung Sekretaris Desa Cikedung. Sesuai jadwal, kegiatan ini berlangsung selama 14 hari, pada tanggal 19 Agustus s/d 2 September 2019.

`     Ketua Pelaksana, Farhan, menjelaskan, program yang dicanangkan dalam mewujudkan misi kegiatan Pengabdian meliputi pemberdayaan masyarakat dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pemberdayaan Bidang Ekonomi, Sosial Bidaya, Pendidikan, dan Pengembangan Wisata.

“Harapannya dapat terwujud masyarakat Kampung Bulakan yang mandiri dan berdaya melalui setiap potensi lokal yang ada baik potensi alam, manusia, maupun budaya,” tutur Farhan.

Dijelaskan Farhan,  secara garis besar berbagai program yang dilakukan untuk menunjang potensi ekonomi dan ekowisata kampung Bulakan. Mulai dari penyadaran masyarakat akan potensi ekowisata budaya dan alam, peningkatan kualitas sumberdaya manusia sebagai motor penggerak kegiatan ekowisata, perbaikan secara fisik berbagai fasilitas penunjang wisata, pembuatan produk-produk unggulan khas desa setempat, hingga promosi wisata.

“Melalui ekonomi dan ekowisata diharapkan pendapatan masyarakat akan meningkat sehingga kesejahteraan akan terangkat pula,” imbuhnya

Sementara Ketua BEM FEB, Eka Iswanda mengatakan, kegiatan pengabdian tersebut mendapat sambutan dan atensi bagus dari masyarakat sekitar. Hal tersebut dibuktikan dengan tingginya tingkat partisipasi masyarakat terhadap berbagai rangkaian yang diselenggarakan oleh panitia.

Menurut Eka, program Pengabdian itu sendiri berangkat dari keprihatinan dan keinginan turut membantu memajukan desa yang tertinggal, terutama dalam bidang Ekonomi. Oleh karena itu, BEM FEB memilih Kampung Bulakan sebagai tempat mengabdi sejak 2018 hingga sekarang.

"Sebelum menunjuk Kampung Bulakan sebagai tempat mengabdi, panitia Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) terlebih dulu melakukan penelitian. Seperti ; Penelitian terhadap data demografik, ekonomi, juga sosial budaya. Apalagi ini merupkan tahun kedua BEM FEB mengabdi di kampung ini, tinggal bagaimana kita melanjutkan dan memberikan inovasi terbaru untuk kampung ini," kata Eka merinci.

Ditanya tentang output dari kegiatan tersebut, Eka mengatakan, program yang sudah dilakukan sejak satu tahun tahun tersebut memberikan dampak cukup besar bagi warga sekitar. Warga menampakkan kemandirian di bidang ekonomi dan merevitalisasi Bukit Cariyang yang ada di kampung tersebut. (Red/anwar)


Tuesday, August 27, 2019

Rumah Kami Masih Kokoh


Perjalanan masih sangat panjang. Sudah seharusnya kami bertahan untuk tetap tegak, tanpa membiarkan matinya sang rasa untuk mencipta karya, meski raga mungkin akan benar-benar koyak.
Walau terasa sedikit sesak, namun semangat yang tengah redup seakan tersulut kembali.


Secuil sajak untukmu yang kusebut, "Rumah"

Rumah Kami Masih Kokoh – Ketika saya terbuai oleh tangan lembut kesejarahan, daya nalar dan kreativitas menjadi semakin mengantuk dan akhirnya tertidur beberapa saat.

Dalam tidur itupun saya sempat bermimpi membangun kembali rumah kami yang ambruk, padahal saya tidak sedikitpun melihat tanda-tanda ambruknya rumah kami.

Bahkan saya lihat rumah kami masih tetap berdiri kokoh. Pondasi yang begitu kuat menghujam dan mengakar ke tanah. Konstruksi rumah yang saya yakin tak akan pernah lapuk oleh pukulan-pukulan waktu.

Sayangnya rumah kami seperti tak berpenghuni, debu menempel di dinding rumah dan seluruh lubang-lubang ventilasi udara ditutupi oleh jaring laba-laba yang menghalangi pandangan setiap orang yang lewat.

Saya terbangun ketika mendengar bisingnya tetangga-tetangga saya yang sedang membangun rumahnya masing-masing. Bahkan ada yang tergesa mengarahkan rumahnya ke arah matahari yang jarang sekali bersinar. Beberapa saat saya mengumpulkan kesadaran diri. Ternyata rumah kami memang masih berdiri kokoh dan saya sebagai kepala rumah tangga ingin mengundang tetangga-tetangga saya untuk bertamu ke rumah kami. Tangan kami terbuka menerima setiap orang yang datang berkunjung. Hanya mohon dimaafkan, rumah kami agak berantakan.

Saya tidak ingin membangun kembali rumah kami. Karena kami, rumah kami memang sudah berdiri kokoh.
kami hanya ingin membuat suasana baru.


Memang, rumah ini masih bertahan dan berdiri hingga hari ini, meski penghuninya datang silih berganti. Meski kadang rasanya belum sepenuh hati. Meski selalu dihantui oleh sang sunyi yang sendiri.

Semoga rumah kita ini tak akan pernah ambruk.

Seberapa kencang pun topan menghembuskan amukannya, semoga kita masih dapat bertahan. Semoga rumah ini akan benar menjadi rumah bagi setiap insan yang pernah tinggal. Baik yang masih tinggal atau yang tengah pergi. Pun bagi mereka yang mungkin masih setengah hati.

Rumah kita masih berdiri kokoh.

Dan akan terus berdiri. Karena sejauh apapun kau, aku, ataupun mereka pergi, rumah adalah tempat untuk kembali.

Saya tidak ingin membangun kembali rumah kami. Karena kami, rumah kami memang sudah berdiri kokoh. 

Aku berjanji, rumah ini tak akan berdebu lagi. Tak ada lagi jaring laba-laba yang menutupi ventilasi. Sinar sang mentari akan selalu menyambut datangnya pagi. Dan sang sunyi tak akan lagi pernah menghantui. Aku berjanji.

Serang, Agustus 2019
(Khairul Anwar, yang selalu resah.)

Thursday, August 22, 2019

Peserta PKM FEB UNSERA Bermain Bola Volly Bersama Warga

"Peserta PKM FEB UNSERA Bermain Bola Volly Bersama Warga Kp. Bulakan) 

PKM FEB UNSERA : Setelah menjalankan proker seharian penuh, peserta PKM FEB bersama pemuda bermain Bola Voli di Desa Cikedung Kp. Bulakan Kecamatan Mancak. Kamis, (22/08/19).

Pertandingan Volly Ball yang diadakan di lapangan baru Kp. Bulakan, berlangsung seru. Olahraga itu menjadi ajang silaturahmi serta melepaskan kejenuhan berjibaku dengan pekerjaan fisik.

Etiw Ketuplak PKM FEB mengatakan, kita dari mahasiswa, sangat antusias mengikuti pertandingan bola volly. Yah walaupun dari kita tidak banyak ada yang bisa, tapi kita bisa merasakan keseruan dan kebahagian bersama warga sini

“Permainan Bola voli ini dimulai setelah ashar, dan di ikuti oleh para masyarakat Kp. Bulakan, terlihat senang dengan hadirnya PKM FEB di desa mereka, maka kami harus menunjukan semangat agar menular kepada warga, untuk menciptakan kekompakan, kebersamaan dan kebetulan juga Pemuda Kp. Bulakan ini mau mengadakan lomba antar desa. Semoga pemuda Kp. Bulakan bisa menjadi juara" Ujarnya.

Sanusi Ketua Rt 01 Kp. Bulakan mengatakan, olahraga bola voli bersama adik-adik mahasiswa unsera cukup seru. Sejumlah mahasiswa unsera, diakui jago bermain voli.

“Saya kagum dengan Adik-adik unsera selain pintar dalam pemikiran juga jago dalam olahraga bola voli, di harapkan Adik-adik unsera bisa selalu bersama kami untuk bermain voli, selagi masih ada disini" tandasnya.(Mbay)

Saturday, June 22, 2019

Himatika; Kiprah Ormawa Baru di KBM Unsera


Dihimpun oleh satu kesatuan
Berhimpun dengan tujuan dan satu kepentingan
Kepentingan Himpunan Mahasiswa Jurusan
Pendidikan, penelitian, dan pengabdian.

Berawal dari tanda tanya yang menerka nerka dan belum menemukan arah. Sebuah polemik kini mengalir dilingkup mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika. Jurusan yang baru saja lahir di Universitas Serang Raya (Unsera) pada 2017 silam.

Sebagaimana umumnya jurusan yang baru saja lahir selalu mengalami perjuangan yang total dan terkadang juga harus frontal untuk menuju satu keberhasilan pembangunan baik secara keseluruhan dan secara individual yaitu kualitas Mahasiswanya. Untuk mengadakan perjuangan tersebut perlu mempertimbangkan secara matang, seksama, dewasa disertai pikiran yang tajam dan hati yang jernih. Maka harus ada beberapa faktor yang perlu ditekankan dalam jurusan Pendidikan Matematika. Pembentukan lembaga internal formal legal adalah salah satu cara awal dan harus dipunyai oleh sebuah jurusan yang baru saja lahir yang kini resmi menjadi Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (Himatika).

Sesuai dengan Surat Keputusan Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM) Unsera nomor 01 tentang Undang-Undang Dasar Keluarga Besar Mahasiswa Universitas Serang Raya, yang termaktub dalam pasal 97 tentang syarat pembentukan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) yang menyebutkan bahwa, "Telah mengikuti magang yang dinaungi BEM Fakultas sedikitnya satu periode agar memiliki muatan pemahaman tentang keorganisasian."

Sejak pada 2017 itu pula mahasiswa Pendidikan Matematika dinaungi Fakultas Ekonomi Bisnis baik secara akademik maupun non-akademik. Adapun secara non-akademik dinaungi oleh BEM FEB Unsera. Kemudian pada Sidang Istimewa Mahasiswa (SIM) yang diadakan oleh MPM Unsera, 9 Maret 2019 bersama organisasi mahasiswa (ormawa) baru lainnya, Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (Himatika) terlegimasi dan resmi menjadi bagian ormawa di lingkup Unsera.

Dengan adanya Himatika akan memudahkan pergerakan Mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika. Pembuatan forum diskusi, pengadaan program kerja dan lain sebagainya. Tanpa Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) memang diakui sulit untuk sebuah mahasiswa Jurusan yang baru saja lahir dapat melakukan suatu gerakan didalam Universitas.

Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (Himatika) mempunyai tugas dan fungsi, sesuai dengan kata awal himpunan yaitu menghimpun Mahasiswa yang berada dalam bidang jurusan tersebut menjadi wadah dan sarana bagi Mahasiswa untuk mengaktualisasikan minatnya dibidang yang digeluti. Mengembangkan keilmuannya menjadi cendiakwan yang insyaf akan tanggung jawab atas kewajiban Mahasiswa sebagai agent of change baik dilingkup Univeritas dan Masyakarat. Maka seyogyanya setiap kader Himatika haruslah memahami dan memaknai akan arti dan fungsi Mahasiswa serta Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) agar tidak ada robotisasi mahasiswa.

Dikeluarkannya SK mendiknas No.155 UU tahun 1998 bahwa Organisasi Mahasiswa didirikan dari, oleh dan untuk Mahasiswa serta tanggung jawab kepada Mahasiswa.
Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) seharusnya menjadi representasi dari Mahasiswa tersebut. Pendalaman diskursus pembentukan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (Himatika) haruslah dilakukan dengan mempertimbangkan hal yang sangat sensitif dan fundamental, yaitu komunal, Cultural dan Struktural. Karena apabila sebuah pembentukan awal tersebut mempunyai fondasi yang kuat dan kokoh pastinya Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (Himatika) kedepanya akan menjadi kapal besar yang menghantarkan penumpanganya sampai tujuan tanpa gentar menghadapi ombak besar yang bergantian menerjang dan cuaca yang terkadang tidak bersahabat.

Pertimbangan pertama dalam pembentukan Himpunan Mahasiwa Jurusan (HMJ) adalah Komunal, yang dimaksud komunal disini nantinya menjadi dasar pertama bagi Himatika dalam setiap melakukan gerakan, membuat keputusan dan memikirkan serta merencanakan program kerja yang akan dicanangkan. 

Mengenai arti Komunal adalah bersama, umum ataupun milik rakyat. Dan dijabarkan menjadi kesatuan utuh dengan kesatuan tersebut pastinya Himpunan Mahasiwa Jurusan Pendidikan Matematika (Himatika) akan kokoh dan kuat karena segala pertimbangan, pemikiran dan pekerjaan dihadapi secara bersama atau lebih dikenal gotong royong.
Ambillah satu contoh mengenai program kerja nantinya haruslah benar-benar dari musyawarah Komunal Mahasiswa Pendidikan Matematika dan berdasarkan kepentingan Komunal Mahasiswa Pendidikan Matematika (Himatika) dari Mahasiswa oleh Mahasiswa dan untuk Mahasiswa.

Pertimbangan kedua dalam pembentukan Himpunan Mahasiswa jurusan (HMJ) adalah Cultural atau lebih dikenal budaya, budaya menurut Moh. Hatta adalah bentuk hasil karya cipta suatu Bangsa. Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (Himatika) mempunyai budaya yang menjujung tinggi etika dan perilaku beradab sehingga dapat mengaktualisasikan budaya tersebut bagi semua Mahasiswa Pendidikan Matematika.

Pembentukan dan Pembangunan dalam pertimbangan kedua, Cultural yang dimaksudkan disini adalah penekanan pembangunan yang dilakukan dari akarnya atau dari bawah karena segala perubahan yang dimulai dari bawah nantinya akan membawa secara otomatis dalam hal yang beradab dan berbudaya kedepannya. Walaupun membutuhkan waktu yang cukup lama dalam pembentukan dan pembangunan Cultural (dari bawah).

Dibutuhkan keseriusan proses dan perjuangan secara total serta loyal, berbicara mengenai proses segala hal proses yang diperjuangkan dengan sungguh tidak akan mengkhianati sebuah hasil. Ingatlah perjuangan Negeri kita sendiri yang akhirnya dapat merebut kedaulatannya dengan menempuh waktu yang cukup lama berabad-abad. Tiap-tiap Mahasiwa haruslah menekankan budaya yang beradab dan menjunjung tinggi etika dalam Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (Himatika) ini. Dengan pertimbangan Cultural ini terintegrasinya kualitas bergorganisasi didalam diri tiap-tiap pribadi Mahasiswa Pendidikan Matematika. Permusyawarahan yang saling menghargai mengedepankan kepentingan komunal (bersama) disanalah inti dari pertimbangan kedua yaitu Cultural.

Pertimbangan terkahir disini adalah Sturktural bagi Insan segala hal yang berkaitan dengan Struktural (posisi, kekuasaan dan jabatan) sangatlah sensitif maka dari itu pertimbangan terakhir ini haruslah berangkat dari pertimbangan pertama komunal yang menyatukan berdasarkan kepentingan bersama dan pertimbangan kedua Cultural yang beradab menjunjung tinggi etika politik berorganisasi terintegrasinya antara keilmuan (teoritis) dan pengimplementasian dalam ranah praktis agar tiada kesenjangan diantara teori dan praktik. Setelah dua pertimbangan tersebut dapat dilakukan dan benar-benar diaktualisasikan. Pastinya setengah lebih pembentukan dan pembangunan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (Himatika) terselesaikan dan mempunyai dasar yang kuat serta kokoh. Tanpa melalui pertimbangan dua hal tersebut Himatika akan rapuh, ketika melangkah kepertimbangan ketiga Struktural.

Struktural yang ditekankan disini adalah tiap-tiap kader Himatika sebagai Insan yang benar-benar memahami dan memaknai Kemahasiswaanya dan peran fungsinya, menjadi representasi dari Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Matematika individu yang mumpuni. Dengan diisinya posisi oleh Mahasiswa yang mumpuni secara keilmuan dan pengaplikasian akan membawa Himatika kearah yang lebih jelas sesuai dengan Visi dan Misi. Dari perimbangan ketiga ini akan lahir kader-kader Himatika yang mampu menjawab kegersangan kontestasi dari lingkup Universitas, Kader-kader yang berkapabilitas, berkualitas, berakuntabilitas dan selalu mementingkan kepentingan Mahasiswa Pendidikan Matematika tiada henti berpikir memajukan mensukseskan jurusan Pendidikan Matematika.

Setelah ketiga pertimbangan (Komunal, Cultural, dan struktural) sudah diimplementasikan, barulah Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (Himatika) melangkah kedalam perkara penting dan harus dijawentahkan. Yaitu mengenai Prinsip, dan Nilai-nilai yang nantinya harus diterapkan oleh Mahasiswa jurusan Pendidikan Matematika. Prinsip ini haruslah prinsip yang berdasarkan referendum serta bersifat konvensional. Disinilah nantinya kematangan Himatika diuji karena tanpa prinsip, Himatika akan mudah goyah.

Nilai-nilai juga harus dirumuskan bersama karena segala hal yang berkaitan dengan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) memang harus dipertimbangkan secara seksama dengan menggunakan tiga pertimbangan yang telah dipaparkan diatas (Komunal, Cultural, Struktural). Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (Himatika) adalah representasi dan refleksi yang menjunjung tinggi etika serta insyaf akan tanggung jawabnya dalam berkehidupan di Universitas maupun bermasyarakat, universitas sebagai miniatur negeri dan masyarakat sebagai lahan pengabdian.

Salam pendidikan!


Ditulis oleh : Khairul Anwar 
(Ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa 
Fakultas Ekonomi Bisnis 
Universitas Serang Raya 2019/2020).